5.1 Kesimpulan
Hasil pengujian pengering semprot tipe pemanas listrik dan kombinasinya dengan pompa kalor dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.Karakteristik pengering semprot terhadap variasi - variasi parameter pengeringan memiliki tren yang hampir sama, yaitu debit bahan akan turun bila temperatur pengeringan diturunkan, temperatur evaporator dinaikkan, atau debit udara pengeringan diturunkan, dan sebaliknya.
2.Identifikasi karakteristik dan kinerja pengering semprot dengan pemanfaatan dehumidifier ini diperlukan untuk mendapatkan nilai optimasi sistem, baik dari nilai temperatur minimum pengeringan, kinerja pengeringan, dsb. sebagai pertimbangan terhadap bahan yang memiliki kandungan material yang sensitif terhadap temperatur.
3.Nilai konsumsi energi pengeringan yang dinilai terbaik untuk bahan heat sensitive material (jika digunakan) pada kombinasi mesin spray drying DTM UI Juni 2014 dimiliki oleh debit udara 150 LPM dengan suhu dehumidifier/evaporator 10 oC karena pada debit udara pengeringan relatif rendah di ruang pengeringan arus balik udara terjadi sehingga waktu kontak permukaan air dengan udara pengering menjadi lebih lama maka laju penguapan semakin besar, sehingga nilai konsumsi energi menjadi paling rendah.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Proses pengambilan data dilengkapi dengan sensor kelembaban yang dapat mendeteksi ruang pengering bila mulai basah sehingga data dapat lebih akurat.
2. Untuk meminimalisir losses kalor di ruang pengeringan, sebaiknya ruang pengering ini diisolasi apabila sudah dipasang RHmeter di dalam ruang pengeringan.
3. Untuk penelitian lebih lanjut, penelitian dapat diperluas mengenai karakteristik nozzle sebagai alat atomisasi tetesan terkait dengan ukuran diameter tetesan yang dihasilkan.
No comments:
Post a Comment