Friday, March 21, 2014

Optimasi Sistem Energi (bagian 2)

1.  Orientasi sasaran
Sasaran atau tujuan harus didefinisikan secara jelas. Tugas pertama seorang insinyur adalah mengindentifikasi masalah yang sebenarnya 

2.  Bentuk pemecahan masalah yang bermacam-macam
Tidak ada batasan jumlah pemecahan dalam menyelesaikan masalah menjadi tangggung jawab seorang insinyur untuk memperbolehkan munculnya ide-ide bebas, dan memilih salah satu di antaranya untuk dipakai dalam pelaksanannya

3. Keterbatasan
Kebebasan seorang insinyur dalam memilih dibatasi oleh beberapa pertimbangan,
(i) Hukum alam – dari bidang fisika, kimia, matematika dan sebagainya. Contoh: karbon yang terbakar dalam udara akan menghasilkan CO2 akibat adanya eksistensi dari gravitasi.

(ii) Ekonomis – Finansiil, staf dan material yang terbatas. Seorang insinyur tidak dapat mencapai sesuatu yang sempurna, ia hanya berusaha untuk dapat mencapainya yang terbaik.

(iii) Pertimbangan manusiawi – kebutuhan secara individual dan secara kelompok sosial harus dimasukkan dalam pertimbangan. Seorang insinyur harus memperhatikan faktor estetika, budaya dan agama di samping polusi, kebisingan dan tujuan sosial dari masyarakat di sekitarnya

(v) Fasilitas produksi – keperluan fasilitas produksi, alat transpor, instalasi dan pemeliharaan harus tersedia jika hal tersebut diperlukan.

4. Perkembangan
Seorang insinyur harus mempertimbangkan adanya perubahan rancangannya agar jika ada masukan informasi baru dalam dunia teknik, rancangan tersebut dapat diubah secara fleksibel.

5. Probabilitas
Data yang tersedia serta perhitungan yang dibuat selalu mengandung nilai ketidakpastian. Oleh karena itu, perlu diambil/dipertimbangkan faktor keamanan dan pengijinan kemungkinan terjadinya kelemahan.

6. Nilai Komparatif
Nilai relatif dan perkiraan biaya produksi dimasukkan dalam perhitungan bagi pemilihan rancangan akhir dan proses produksi dari alternatif yang ada

7. Kompromi
Ketidakpastian, konflik tentang waktu yang diperlukan, kesempurnaan hasil dan biaya, kekurangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya memerlukan sikap berkompromi.

No comments:

Post a Comment