Bila suatu permukaan
bersentuhan dengan zat cair dan dipelihara pada suhu yang lebih tinggi dari suhu
jenuh zat cair itu akan terjadi pendidihan dan fluks kalor yang berangsung
bergantung pada perbedaan antara suhu permukaan dan suhu jenuh. bila permukaan yang
dipanaskan itu terbenam di bawah permukaan zat cair, proses tersebut disebut
juga pool boiling.
Terjadinya pool boiling
disertai 3 fase, fase nukleat, transisi, dan film. fase nukleat adalah fase
terjadinya gelembung – gelembung pada permukaan logam yang bertemperatur di
atas titik didih zat cair itu. Gelembung – gelembung ini disebabkan oleh
terjadinya perubahan fase zat cair itu dari cair ke gas karena transfer kalor
dari logam ke zat cair.
Ketika dipanaskan lebih
lanjut, temperatur fluida pada wadah meningkat, sehingga pada suatu saat mulai
terbentuk lapisan film pada sebagian permukaan logam. hal ini disebabkan oleh
terjadinya perubahan fase yang kontinu dari cair ke gas, sehingga menutupi
sebagian permukaan logam. inilah terjadinya fase transisi.
Ketika dipanaskan lebih
lanjut, lapisan film terjadi pada seluruh permukaan logam. hal ini disebabkan
oleh q/A sudah melewati yang dibutuhkan zat cair itu untuk mengalami penguapan,
sehingga transfer kalor dari logam ke zat cair itu yang terjadi selanjutnya
agak terhambat karena adanya lapisan gas.
Pada proses pendidihan
air menggunakan logam tembaga berdiameter 9,53 mm, pada dTx = 37oC
memiliki q/A = 242,5 kW/m, proses yang terjadi adalah pendidihan fase nukleat.
pada fase ini, gelembung – gelembung gas terbentuk pada batang logam karena
suhu zat cair yang berada di dekat logam sudah melewati titik didih. karena
yang lebih berperan efek konveksi dan konduksi terhadap zat cair, zat cair yang
terbentuk menjadi fase gas yang berada di dekat logam.
Pada proses pendidihan
air menggunakan logam tembaga berdiameter 9,53 mm, pada dTx = 62oC
memiliki q/A = 217,6 kW/m, proses yang terjadi adalah pendidihan fase didih
transisi. pada fase didih transisi, transfer panas yang terjadi pada sistem
sudah mencapai proses perubahan zat cair ke gas secara lebih merata pada
lapisan logam, sehingga mulai terbentuk lapisan gas pada permukaan logam.
Pada proses pendidihan
air menggunakan logam tembaga berdiameter 9,53 mm, pada dTx = 82oC
memiliki q/A = 40,9 kW/m, proses yang terjadi adalah pendidihan fase didih
film. pada fase didih film, lapisan gas terbentuk di seluruh permukaan logam,
sehingga panas yang keluar dari logam terhambat karena kemampuan transfer panas
gas dibandingkan zat cair lebih kecil.